Bencana alam tidak ada habis – habisnya melanda tanah air kita tercinta. Belum lama ini bencana alam gempa bumi mengguncang provinsi sumatera barat dan jambi. Gempa yang mengguncang wilayah sumatera barat pada 30 september 2009 tepatnya pada pukul 17.16 WIB yang berkekuatan 7,6 sr menyebabkan banyak korban jiwa. Dalam sekejap gempa mengguncang, takut, bingung, dan bimbang itulah yang dirasakan setiap orang pada waktu itu. Saat itu kota Padang menjadi kacau balau ribuan warga kota padang berlarian karena panik akibat terjadinya gempa bumi. Guncangan dahsyat telah merobohkan bangunan dan pepohonan yang ada di kota padang tersebut. Korban tewas akibat gempa ini diperkirakan ratusan jiwa dan banyak pula korban yang mengalami luka –luka akibat terkena reruntuhan bangunan. Jeritan tangis terdengar dimana - mana, ucapan - ucapan suci ALLAHUAKBAR, LA ILA HAILLALLAH, dan ucapan – ucapan suci lainnya mengiringi jerit tangis mereka..
Ranah minang baguncang
Gempa yang terjadi pada 30 september 2009 menyebabkan longsor yang mengakibatkan akses jalan tertutup karena terhalang oleh longsoran tanah dan tumbangan pohon keadaan pun berubah hanya dalam sekejap. Sebelumnya semua orang tidak pernah membayangkan akan terjadi gempa sedahsyat ini yang menyebabkan banyak memakan korban jiwa dan luka – luka. setelah beberapa saat terjadinya gempa maka warga bahu membahu berusaha menyelamatkan atau mencari saudara yang tertimbun oleh reruntuhan bangunan dan tanah. Kita bisa membayangkan apa yang terjadi pada waktu itu banyaknya korban yang berjatuhan, serta mayat – mayat yang bergelimpangan inilah pemandangan yang tidak ingin kita lihat. Tapi kita juga harus tahu bahwa ALLAH memberi cobaan kepada hambanya agar mereka mengetahui segala kebesaran-Nya dan ALLAH juga tidak akan memberi cobaan kepada umat-Nya di luar batas kemampuan umat-Nya.
Kita semua bisa merasakan apa yang dirasakan saudara - saudara kita yang terkena bencana mereka berharap mereka bisa menemukan saudara –saudara mereka.
Gempa bukan pencabut nyawa. Sampai setiap waktunya setiap insan pasti akan mendapatkan kematiannya. Saudara – saudaraku diranah minang kalian tidak sendiri.... Duka citamu duka ku juga.
Dan saya turut berduka cita atas bencana alam yang terjadi disumatera barat,jambi semoga kalian yang terkena musibah diberi ketabahan dan selalu ingat ALLAH dalam keadaan apapun...
Ranah minang baguncang
Gempa yang terjadi pada 30 september 2009 menyebabkan longsor yang mengakibatkan akses jalan tertutup karena terhalang oleh longsoran tanah dan tumbangan pohon keadaan pun berubah hanya dalam sekejap. Sebelumnya semua orang tidak pernah membayangkan akan terjadi gempa sedahsyat ini yang menyebabkan banyak memakan korban jiwa dan luka – luka. setelah beberapa saat terjadinya gempa maka warga bahu membahu berusaha menyelamatkan atau mencari saudara yang tertimbun oleh reruntuhan bangunan dan tanah. Kita bisa membayangkan apa yang terjadi pada waktu itu banyaknya korban yang berjatuhan, serta mayat – mayat yang bergelimpangan inilah pemandangan yang tidak ingin kita lihat. Tapi kita juga harus tahu bahwa ALLAH memberi cobaan kepada hambanya agar mereka mengetahui segala kebesaran-Nya dan ALLAH juga tidak akan memberi cobaan kepada umat-Nya di luar batas kemampuan umat-Nya.
Kita semua bisa merasakan apa yang dirasakan saudara - saudara kita yang terkena bencana mereka berharap mereka bisa menemukan saudara –saudara mereka.
Gempa bukan pencabut nyawa. Sampai setiap waktunya setiap insan pasti akan mendapatkan kematiannya. Saudara – saudaraku diranah minang kalian tidak sendiri.... Duka citamu duka ku juga.
Dan saya turut berduka cita atas bencana alam yang terjadi disumatera barat,jambi semoga kalian yang terkena musibah diberi ketabahan dan selalu ingat ALLAH dalam keadaan apapun...
KARENA TIADA HIDUP TANPA DERITA
DAN AIR MATA
DAN AIR MATA
0 komentar:
Posting Komentar